Rabu, 06 Maret 2013

A Struggling Journey for Graduate...

12 Desember 2012
Ditengah hiruk pikuk kesibukan sebagai anak magang plus mahasiswa tingkat akhir yang menguras waktu, tenaga, pikiran, fisik, mental, dan tentunya UANG, hari Rabu 12 Desember 2012 gue melakukan satu tahap penting dalam proses skripsi gue yaitu seminar proposal tugas akhir dimana kita harus mempresentasikan materi Skripsi kita dari bab 1 sampai bab 3. H-1 Seminar dapat telpon dari bagian akademik yang memberitahukan jadwal dan pembahas seminar proposal gue esok. Siapa pembahas seminar gueaa??? Jeng jeeeeeeng.. Sebut saja, R.jo. Lagi, sesuatu yang amat sangat gue hindari justru malah terjadi. Lemes, syock, dan down duluan denger nama dosen pembahas seminar. Dengan segala daya, upaya, dan air mata (lebay) gue berusaha menguatkan fisik dan mental menghadapi seminar. Jam 9 pagi gue sudah siap bertempur menghadapi segala kemungkinan dan pertanyaan2 serangan dari si mister pembahas proposal gue. Pun dengan kemungkinan terburuk yang akan gue hadapi, yaituuuuuuu disuruh ngulang variabel2 dan seperangkatnya. Amiiiitamiiittt…..
10.00 -10.50. Hampir satu jaaammm Seminar Tugas Akhir berlangsung dengan sedikit terseok seok. Masih syock setelahnya karena dihajar bertubi-tubi oleh si mister Rjo. Setelah mempertahankan pendapat dengan sebuah perdebatan sengit tentang prinsip yang mendasar dari suatu topik yang gue bahas, seminar tersebut berakhir dengan hutang gue untuk menunjukkan satu bukti signifikan yang diminta oleh si Bapak agar gue bisa melanjutkan untuk mengolah data skripsi.

1 Januari 2013
Tahun baru dan belum ada progress skripsi sama sekali. Apalagi setelah seminar yang cukup membuat mood breaker untuk kembali menyentuh benda keramat satu itu. But life must go on. Papa mama udah nanyain kapan bakal ke Jakarta buat wisuda gue dan selalu meyakinkan kalau gue pasti bisa menyelesaikan ini semua sesuai target. Lebih cepat sehingga bisa wisuda Februari 2013. Nyess,,, hati ini rasanya pengen banget mewujudkan keinginan orang tua yang pastinya akan bikin mereka bangga. Dan mulai detik itu juga gue bertekat. Yes, gue harus bisa nyelesaiin ini skripsi, cepet2 sidang, dan wisuda bulan Februari tahun ini, dan bikin mama papa dan keluarga bangga. It’s a must!

9 Januari 2013
Saat dimana semangat itu mulai menggebu, berkobar, dan ga bisa dipadamkan oleh apapun. Di saat temen2 sebimbingan gue udah ngumpulin revisi bab 4-5, gue baru beranjak mengerjakan bab 4-5. Dengan semangat, dorongan, dan dukungan sang dosen pembimbing yang super baik, akhirnya dimulailah masa-masa kurang tidur dimana setiap hari selalu ada kantong mata seperti panda yang menghiasi wajah gue, dengan  rambut seperti singa dan gabisa diatur karena semakin setres mengolah data dikejar deadline, Lupa makan sampai perut melilit, sampai jalan kaki pun kesandung melulu gara2 ga fokus.
Sempet setres gara2 pas ngolah di SPSS data gue gabisa memberikan hasil dan setelah gue tanya ke dosen statistik, katanya data gue menghasilkan matriks nol. Maaaakkkk apapula iniii T.T
Segala cobaan, halangan, rintangan menghadang, menghancurkan, bahkan memporak porandakan tubuh dan mental ini, but after a hurricane comes a rainbow right?

12 Januari 2013
Selesailah bab 4-5 dengan hasil yaaang yaaah sedikit masih banyak revisi sana sini yang harus menyita satu hari full ga masuk ngantor untuk fokus ngerjain skripsi. Hujan badai pun gue terjang demi menuntaskan revisi, bertemu dosen pembimbing dan segera submit untuk sidang. Ga sia siaaaaaa… Akhirnya 15 Januari 2013, tepat pada hari ulang tahun si papa, tugas akhir gue di approve untuk submit sidang. Subhanallah walhamdulillah, rasanya ada sepersekian ton beban yang terangkat dari pundak ini. Impian wisuda februari sejengkal lebih terjangkau depan mata. Dan malem itu gue nelpon papa di hari ulang tahunnya memberikan kado terindah yaitu gue bisa submit sidang segera. Puji syukur dan ucapan hamdalah tak henti2nya keluar dari mulut papa dan keluarga di seberang sana, nyesss dan berkaca, mata ini. Dan mulai hari inilah, persiapan harus ekstraaaa maksimaaall untuk menghadapi hari-H a.k.a sidang skripsi yang entah kapan akan terjadi.

30 Januari 2013
Satu per satu teman2 sudah dihubungi untuk melaksanaakan sidang tugas akhirnya. Ternyata bukan berarti yang lebih dahulu submit adalah yang lebih dahulu sidang, karena harus menunggu semua nilai UAS keluar di portal sehingga kita baru bisa sidang skripsi. Nilai gue sudah keluar semua, namun rupanya harus lebih bersabar menunggu jadwal skripsi :”) Sehari dua hari galauu… Deg degan dan hidup gatenaaang. Gue gasiap menghadapi sidang, tp lebih gasiap lagi kalo gue ga punya jadwal sidang karena kesalahan teknis sehingga gabisa sidang sekarang. Oh God… Akhirnyaaa…

1 Februari 2013
Gue ijin kantor sehari buat ngurus jadwal sidang dan harus dapat kepastian sore ini. Dari pagi, gue sama yurike udah nunggu di depan ruang mba Arin, mengurus jadwal. Mulai hari itu perjuangan gue dimulai bersama si Yurike. Bu Hermi, dosen pembimbingnya bakalan pergi ke luar kota 4 hari ke depan, dan hari itu adalah 5 hari sebelum yudisium. It means that kalau ga sidang hari ini, Yurike ga bakalan bisa wisuda tahun ini. Sedangkan nilai2 dia ada yang belom keluar. Yurike udah putus asa. Pun dengan gue. Meskipun semua nilai udah keluar dan siap untuk sidang, tapi kalau jadwal sidang pun tak kunjung muncul mana bisa???
Akhirnya gue dan yurike sama sama tegang menanti keputusan jadwal sidang saat itu, sama sama duduk menanti mba Arin dengan wajah cemas penuh harapan, dan seujung tubuh terasa dingin. Sejammm dua jaamm tiga jaaammm… 9. 20 Yurike dapet kepastian bahwa dia akan sidang sore ini jam 4 dengan penguji Pak Tri dan Bu Monika, dia peluk gue erat dengan air mata bahagia. Setidaknya kepastian lulus udah sejengkal depan matanya. Sedangkan gue? Mba Arin hanya memandang gue dan berlalu lalang dengan sibuknya sambil menatap gue Iba “kamu sebentar yaa”. Deg, ,… Gue Cuma bisa diem, menunduk, dan perbanyak doa..
Sejam kemudiaann…
Mba Arin keluar dari ruangannya dengan sedikit tergopoh dan memberikan kabar, “Kamu sidang nanti sore jam 4 sama Pak Adri dan Bu Titik yaa”
*Jegyeeerrrr*
Bagaikan petir menyambar di siang bolong antara bersyukur dan kaget dan bahagia dan degdegan dan akhirnyaaaaaaaaaaaa…… Kepastian itu datang juga.
Sambil akhirnya berpelukan sama Yurike karena kita akhirnya dapat kepastian jadwal sidang yang meskipun mendadak,.. Tapi setidaknya setitik cahaya itu ada. Keajaiban! *lebay? Terserah.. Yang jelas kalau lo berada di posisi gue saat itu, maka lo akan sama lebaynya dengan gue. HAHA
Antara siap dan ga siap, masih shock dan berarti proses menuju sarjana itu semakin dekat.
Dengan nafas panjaaang gue langsung ngabarin orang tua, mohon doa restu, dan orang rumah pun kaget atas kabar anaknya yang akan sidang sore ini juga. Hufftt….

1 Februari 2013
11.00 (5 jam menuju sidang)
Di Mcd, kursi paling pojok, berdua Yurike.
Deg degan. Perut Mual. Ga pengen makan. Tatapan Kosong.
Belajar buat presentasi, lidah kelu, nyali ciut, sempet berpikiran, aduh gue gajadi sidang aja ah…
Kupu kupu terbang seenaknya di perut bikin tambah mual dan deg degaann.

15.00
Berpisah dengan Yurike karena dia harus menuju ke ruang 6 untuk standbye sidang dan gue di ruang 3.
Duduk depan pintu dengan jas almamater. Dengan rasa deg2an yang udah diubun ubun, berkali kali gue olesin fresh care ke perut, leher, dan sekitar hidung. Aroma therapy nya udah gabisa bantu banyak.
Semakin deg degan semakin mual.
Al Insyirah gue baca berkali kali dan percaya dengan sepenggal artinya bahwa “Beserta Kesulitan Pasti ada Kemudahan”
Waktu berlalu,…

30 menit menjelang sidang
HP bunyi, masuk SMS dari papa “Semangat ya Mba sidangnya. Tetep tenang, dan jangan grogi. Meskipun papa dan mama ga nemenin mba sidang, tapi doa kita selalu buat Mba  Cha.. Bismillah pasti sukses.”
“InsyaAllah Pa..” Gue menjawab dalam hati dengan helaan nafas panjang kemudian menonaktifkan HP untuk sementara dan memasukkan ke dalam tas.

15 menit menjelang sidang
ga ada lagi yang bisa gue lakukan dan menyadari bahwa hanya ada satu hal yang gue lakukan.
PASRAH..


1 Februari 2013 16.00
Bismillah, dengan penuh kepasrahan dan diiringi mulut yang ga berhenti berdoa gue masuk ke ruang sidang.

Disambut senyuman ramah oleh Bu Jurica sang pembimbing beserta Pak Adri dan Bu Titik 2 dosen penguji. Setelah presentasi selama 10 menit kemudian gue dapet berbagai pertanyaan, saran, dan kritikan yang mengharuskan gue untuk mempertahankan segala yang sudah gue tertulis di naskah tugas akhir.

Satu demi satu pertanyaan berhasil dilalui dengan segala macam daya dan upaya untuk dapat mempertahakan pendapat, tapi satu poin pentig yaitu agar kita tidak ngotot dan berlaku paling benar dalam sidang skripsi ini. Kata2 itu gue inget2 terus,pun saat sedang berbaku di meja hijau.
Satu jam berlalu dan ketua sidang menyatakan bahwa pertanyaan dan pembahasan sidang kali ini cukup. Helaan nafas panjang dan alhamdulillah kecil mengikuti akhir sidang kali itu. Dan gue pun dipersilahkan keluar ruangan untuk memberikan waktu kepada para penguji berunding dan memberi nilai.

Di luar ruangan , gue duduk, sedikit meneguk air mineral dan berkali kali menghela napas menunggu untuk dipanggil kembali masuk ke ruang sidang untuk menerima keputusan kelulusan.

10 menit kemudian,bu Jurica manggil gue buat masuk lagi ke ruang sidang.
Gue dipersilakan duduk di depan meja hijau. Dan Bu Titik membuka pembicaraan untuk memberi keputusan.
Bu Titik: “…………… ya, Yosa Pradisti, kamu sudah melewati sidang tugas akhir dengan baik. Dan kami nyatakan Lulus dengan nilai ****”

Ga terasa air mata itu menetes haru dari mata ini. Gue langsung sujud syukur, hamdalah berkali kali kepada Allah.
 Penantian ini, perjuangan ini, saat ini detik ini, berbuah manis.
Maka teringat sebuah ayat, “Maka sesungguhnya Nikmat Tuhamu yang manakah yang kamu Dustakan??” (Ar-Rahman)

1 Februari 2013, 17.00 Sebuah perjuangan dan penantian panjang selama 3,5 tahun berakhir pada meja hijau dengan pernyataan LULUS menjadi Sarjana Ekonomi


Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaa ha Ilallah hu Allahu Akbar…


Bersama penguji dan pembimbing after sidang

Terimakasih Bu Jurica, pembimbing Skripsi yang super :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar