Apa kabar jodohku? Baik-baik saja kan?? Berat rasanya kantung mataku
tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu slalu terbangun di sepertiga
malam terakhir? Dan apakah mulutmu trs menerus berdzikir dimalam itu?
Jujur aku rindu kamu….jodohku…,,
Tapi saat ini blm saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak
mau..,atau aku tak rindu. Tapi memang karna perjalanan kita masih
panjang. Dan masih banyak kewajiban yg harus kita penuhi
sayang..,,Terkadang aku berfikir…apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku??Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya??
Berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau
slalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat
Dzuhur tiba..
kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadap-Nya?
Jodohku…sehatkah kamu?
Kalau saja aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.,
Jodohku sabar dan tenanglah…
aku disini masih bersabar menantimu,Hatimu tak sedang terluka kan?
tersenyumlah… karna aku yakin kebahagiaan akan slalu menyertai
kita,Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wudlulah… dan
mendekatlah kepada-Nya.,Tapi disini ak berharap kau baik-baik saja..,
Hmm….
waktu ini memang terasa lama buadku.,tapi ak yakin takkan lama lagi kau
akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan shalat fardhu.
Dan sering pula kau akan menyanyakan.. ” Sudah shalatkah kau sayang?”
Jodohku…aku rindu..,
Kapan kita bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu.
Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat2mu. Hati ini
kosong…dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yg kan membalut dan
menyembuhkan luka dihatiku.
Jodohku…
apa kau jg rindu padaku? Bagaimana dengan Qur’an mu? Sudahkah kau baca
diantara maghrib dan isya’? Apa yg kau pahami dari surah itu?
Ceritakanlah kepadaku….Aku siap mendengarkan., dan begitu jg dengan
keluh kesahmu,aku siap berbagi sayang…
Perubahan apa yg kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin membaikah? Tak kau sentuh kan hal-hal yg dilarang agama?
Aku berharap seperti itu…Jodohku….
disetiap langkahku dan seusai shalatku..
ku titipkan AL -Fatihah untukmu,agar kau slalu berada dijalan-Nya..
Sabar ya sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yg lama..
Jangan sampai kau salah jalan sayang.,Salam rindu pula untuk orang
tuamu, baik-baikah mrk?Masihkah kau jaga mereka dg kasih sayangmu?Dan
sudahkah kau bersyukur??
Sayang…
nantilah aku, dgn berbagai kebaikan yg nantinya akan membawa Rahmat
untuk kita, Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Karna aku
mencintaimu secara tulus…
Jodohku…
bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan mau menerima segala
kekuranganku…dan membenarkanku dikala ak salah.Sayang… berusahalah! Kita
pasti akan sukses! Bahagiakan orang tuamu…dengan menjaga sikapmu dan
tuturkatamu..
Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cakap untuk memimpin kelak.
Jgn pernah merasa sepi..
karna aku disini masih setia menantimu, dan disini aku masih setia menjaga kehormatanku.
Sayang…
kalau siang sudah berlalu..pejamkan matamu dg buaian do’a, begitu juga ucap do’a dariku selalu menyertaimu…
Smoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. AMin…
Jodohku…
Tak terasa pena ini telah banyak ku goreskan diatas kertas putih ini, yg memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu.,
Ingatlah sayang…
aku slalu ada untukmu…
Untuk itu jgn pernah kau merasa sendiri atau sepi..
Hmm…semoga kerinduanku ini akan terjawab,seiring berjalannya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu……
Re-Post from: http://tempatdakwah.wordpress.com/2012/07/24/penantian-menanti-jodoh-2/
Selasa, 25 Februari 2014
Kamis, 20 Februari 2014
Let's Close the-Old-and-Not worth it-Things
Dear my sweetie blog...
Udah beberapa lama semenjak kejadian itu gue jadi rada males buat buka blog ini. Gimana engga? Ketika kebebasan menulis dan berpendapat lo mendapat ancaman dari pihak-pihak yang menanggapi suatu tulisan yang berisi opini dengan sisi negatif.
Ketika niat baik untuk memberikan masukan positif kepada seseorang malah berbalik mengancam mau nuntut lewat jalur hukum?
Padahal selama ini dalam keadaan apapun gue selalu berusaha membela dengan segala cara. Ketika seluruh opini publik yang ditujukan padanya menjurus negatif, gue berusaha membuat tulisan yang sedikit banyak mengubah pola pikir orang2 yang menjadi tahu bahwa dia punya alasan atas segala keputusan yang sudah dipertimbangkan dengan baik sehingga jalan ini adalah pilihan yang tepat.
Tapi ketika gue merasa sedikit kecewa atas tingkah lakunya yang membuat gue menuliskan suatu opini yang gue harap bisa membantu untuk memperbaiki diri dan memberi kritik yang membangun terhadap karier selanjutnya, malah gue mau dituntut?
Piye perasaanmu??
Tapi ya begitulah.. Dunia memang kejam. Haha
Biar saja itu cukup menjadi pelajaran yang sangat berharga buat gue.
Well, mungkin itu salah satu cara Allah untuk menyadarkan gue bahwa masih banyak hal lain yang perlu dipikirkan daripada hanya mengurusi kehidupan orang lain. Tapi yaa sekarang gue malah bersyukur karena memang sudah bisa lebih fokus untuk kehidupan pribadi tanpa harus mengurus suatu hal yang ga penting dan ga worth it buat diurus (lagi) haha :p Memang ada lah masa-masa sakit hati, marah, dan kecewa yang berlebih. Tapi ya biarlah, udah berlalu juga. Quotes ini yang selalu bikin gue semangat lagi ketika lagi inget saat2 perjuangan dulu:
Ya mulai saat itu juga gue ga mau lagi ngurus hal-hal yang menyangkut dengan seseorang-yang-sepertinya-memang-sudah-tidak-membutuhkan-bantuan-dari-orang-sekitarnya. Jadi mohon maaf apabila ada pembahasan atau pertanyaan mengenai yang bersangkutan saya rada males (bukan rada males sih tapi emang males banget) buat bahasnya. Udah cukup aja gitu rasanya selama ini perjuangan yang udah dilakuin dibales dengan hal kaya gitu.
Ngerti dong ya gimana perasaan gue dan sakitnya gue saat itu.. Haha
Jadi yaaa, mari kita tutup buku yang lama dan buka lembaran baruu lagi... Mulai menulis lagi, berekspresi lagi, berpendapat lagi. Bukankah kebebasan berpendapat juga tertulis dalam undang-undang?
Udah beberapa lama semenjak kejadian itu gue jadi rada males buat buka blog ini. Gimana engga? Ketika kebebasan menulis dan berpendapat lo mendapat ancaman dari pihak-pihak yang menanggapi suatu tulisan yang berisi opini dengan sisi negatif.
Ketika niat baik untuk memberikan masukan positif kepada seseorang malah berbalik mengancam mau nuntut lewat jalur hukum?
Padahal selama ini dalam keadaan apapun gue selalu berusaha membela dengan segala cara. Ketika seluruh opini publik yang ditujukan padanya menjurus negatif, gue berusaha membuat tulisan yang sedikit banyak mengubah pola pikir orang2 yang menjadi tahu bahwa dia punya alasan atas segala keputusan yang sudah dipertimbangkan dengan baik sehingga jalan ini adalah pilihan yang tepat.
Tapi ketika gue merasa sedikit kecewa atas tingkah lakunya yang membuat gue menuliskan suatu opini yang gue harap bisa membantu untuk memperbaiki diri dan memberi kritik yang membangun terhadap karier selanjutnya, malah gue mau dituntut?
Piye perasaanmu??
Tapi ya begitulah.. Dunia memang kejam. Haha
Biar saja itu cukup menjadi pelajaran yang sangat berharga buat gue.
Well, mungkin itu salah satu cara Allah untuk menyadarkan gue bahwa masih banyak hal lain yang perlu dipikirkan daripada hanya mengurusi kehidupan orang lain. Tapi yaa sekarang gue malah bersyukur karena memang sudah bisa lebih fokus untuk kehidupan pribadi tanpa harus mengurus suatu hal yang ga penting dan ga worth it buat diurus (lagi) haha :p Memang ada lah masa-masa sakit hati, marah, dan kecewa yang berlebih. Tapi ya biarlah, udah berlalu juga. Quotes ini yang selalu bikin gue semangat lagi ketika lagi inget saat2 perjuangan dulu:
Bukan berarti ingin kebaikan kita diingat terus lho yaa. Kita pasti melakukan sesuatu dengan ikhlas bukan? Tapi yaaa gitulah rasanya kalau kebaikan kita dilupakan orang. You know what I feel lah yaa.... hahahaKetika kebaikan kamu dilupakan orang, ikhlaskan. Energi alam akan meng-convert kebaikan yang lebih baik untuk kamu.
Ya mulai saat itu juga gue ga mau lagi ngurus hal-hal yang menyangkut dengan seseorang-yang-sepertinya-memang-sudah-tidak-membutuhkan-bantuan-dari-orang-sekitarnya. Jadi mohon maaf apabila ada pembahasan atau pertanyaan mengenai yang bersangkutan saya rada males (bukan rada males sih tapi emang males banget) buat bahasnya. Udah cukup aja gitu rasanya selama ini perjuangan yang udah dilakuin dibales dengan hal kaya gitu.
Ngerti dong ya gimana perasaan gue dan sakitnya gue saat itu.. Haha
Jadi yaaa, mari kita tutup buku yang lama dan buka lembaran baruu lagi... Mulai menulis lagi, berekspresi lagi, berpendapat lagi. Bukankah kebebasan berpendapat juga tertulis dalam undang-undang?
So, welcome back my sweetie blog readers! LoL
Langganan:
Postingan (Atom)